Friday 9 July 2010

Piala Dunia VS Piala Akhirat

Baru-baru ini kita sudah menyaksikan piala dunia yang menyerang keseluruh penduduk penjuru dunia, bukan demam karena nyamuk atau virus, tetapi demam karena piala dunia. Kalau mbah surip berkata "bangun tidur, tidur lagi, kini dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi talk about "Piala Dunia".

Apabila melaihat status di facebook atau twitter, tengah malam selalu ada yang mengupdate yang tidak lain adalah tentang piala dunia. Hebat bener piala dunia, bagaimana dengan piala Ahirat????
Alarm berbunyi setiap pukul 01.00 dini hari, tapi ketika bangun cepat-cepat ambil remot TV lalu nongkrong di depan TV, tanpa ada rasa ngantuk sedikitpun, great, hebatnya bener piala dunia, padahal siapa yang dapat piala dunia????? apakah kita yang menontonnya?????

Artikel ini bukan melarang kalian yang suka nonton piala dunia, tidak sama sekali, hanya mengingatkan saja jangan sampai piala dunia mengalahkan piala akhirat. OK. Jangan sampai alarm sudah terpasang, tepat pukul 01.00 teng berbunyi membangunkan diri yang terlelap dari tidur hanya untuk menonton sepak bola, dan seketika langsung terbangun, lempar selimut dan nyalain TV, dengan penuh rasa takut pertandingan sudah mulai dan ketinggalan jika gol di detik detik awal terjadi, sampai lupa cuci muka langsung duduk manis didepan TV, ditemani teh hangat dan sebungkus kacang , kemudian bisa jadi LUPA dengan tahajud.
Sekali lagi hebat banget piala dunia, dan jika itu terjadi kita benar-benar sudah memberikan kemenangan kepada dunia. Padahal yang seharusnya alarm itu ditujukan untuk membangunkan kita qiyamul lail, membasuh wajah dengan wudhu, menggelar sajadah, mengenakan mukena dan menghadirkan jiwa kita pada ALLAH swt. Bukan untuk menonton tim kesebelasan Negara favorit berlaga.

Kita tidak boleh kalah sama ramenya piala dunia, kita tetep harus mempertahankan piala akhirat, yang tentu saja menjadi prioritas utama kita. Namun, apakah semenjak adanya piala dunia shalat malam kita tetep khusyu? Seseorang berkata kepada saya, katanya semenjak ada piala dunia ini shalat malam menjadi tidak khusyu, kesunyian malam yang biasanya digunakan untuk untuk bermesraan dengan Allah swt kini terganggu oleh tiupan terompet supporter dari bumi Afrika, dua rakaat tahajud merasa sudah cukup karena nanti akan disambung lagi pada waktu jeda istirahat, tapi itupun tak dilakukan untuk shalat karena perut teriak kelaparan dan minta diisi, jadinya lewat lagi tahajud, mengaji yang biasa dilakukan jelang subuh kini lalai karena pertandingan belum usai juga dan rasa penasaran terus membayangi kalau nggak nonton sampai selesai.

Jadi bagaimana solusinya?

Mari kita renungkan ayat dari QS.As Sajdah (32) :

وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ (١٢)وَلَوْ شِئْنَا لآتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدَاهَا وَلَكِنْ حَقَّ الْقَوْلُ مِنِّي لأمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ (١٣)فَذُوقُوا بِمَا نَسِيتُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا إِنَّا نَسِينَاكُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (١٤)إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لا يَسْتَكْبِرُونَ (١٥)تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (١٦)فَلا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ



12. Dan, jika Sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan Kami, Kami telah melihat dan mendengar, Maka kembalikanlah Kami (ke dunia), Kami akan mengerjakan amal saleh, Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang yakin."
13. dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap- tiap jiwa petunjuk, akan tetapi telah tetaplah Perkataan dari padaKu: "Sesungguhnya akan aku penuhi neraka Jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama."
14. Maka rasailah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan Pertemuan dengan harimu ini. Sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan.
15. Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud[1192] seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.
16. lambung mereka jauh dari tempat tidurnya[1193] dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan.
17. tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai Balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.

[1192] Maksudnya mereka sujud kepada Allah serta khusyuk. Disunahkan mengerjakan sujud tilawah apabila membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah yang seperti ini.
[1193] Maksudnya mereka tidak tidur di waktu biasanya orang tidur untuk mengerjakan shalat malam.

Seperti halnya janji-janji Allah bahwa, nikmat yang menanti di akhirat, kekal dan indah hingga kita melupakan keindahan yang ada di dunia. Nonton bola ok, tapi shalat malam dan ibadah lainnya juga harus ok. Jika piala dunia menghasilkan kebahagiaan yang luar biasa meskipun kita tidak mendapatkannya langsung, bagaimana dengan piala akhirat yang menanti kita, dimana kita bisa merasakannya langsung.

Sungguh Dahsyat!!! Tapi biasanya kalau sudah falling in love sama ALLAH jadi gak minat nonton bolanya karena keasyikkan dzikir, keasyikkan shalat, keasyikan mengaji, sungguh ALLAH tidak pernah dusta bahwa dalam hati tidak bisa terisi kebaikan dan ketidak baikan bersama sama, kan gak bisa tahajud sambil nonton bola, atau nonton bola sambil tahajud.

No comments:

Post a Comment